Hallo Anakku


Hari ini kamu lahir. Jumat, 21 Januari 2022. Anak pertamaku, lelakiku, Umair Primo Lastiko.

Pagi yang cerah, bersiap dari Bintaro menuju RS Brawijaya Saharjo. Rasa yang awalnya tenang, terasa semakin agak tegang. Kuhadiri sholat Jumat yang diadakan di Rumah Sakit ini. Temanya berkisah tentang nasihat dalam mendidik anak. Pas sekali, pikirku.

Setelah Jumatan berlalu, aku kembali ke kamar Ibumu. Jadwal operasi semakin dekat. Sampai akhirnya suster memanggil sembari membawa kursi roda.

Kuantarkan bersama ke teater operasi. Setelah berganti baju, aku mulai duduk di depan pintu kamarnya. Harap-harap cemas sembari sesekali mengintip dan memfoto dari luar. Selang beberapa saat perawat memanggilku untuk masuk ke dalam.

Kumpulan dokter dengan bercak darah menjadi pemandangannya. Backsound mereka adalah suara musik dari YouTube Boyce Avenue. Aku duduk di samping Ibumu sambil menenangkannya. Selang beberapa menit, para dokter saling memberi aba-aba.

“Ya, sedikit lagi, satu, dua, ya kurang, ayo sedikit lagi, satu, dua,..” suara tangisanmu pun pecah. Air mata terasa menggumpal di pelupuk mataku. Satu kali kedip saja mungkin air itu akan tumpah. Rasa haru dan bahagia berkumpul menjadi satu.

Dengan perasaan takut-takut aku mulai menjepretkan kameraku yang memang sengaja kubawa. Tanpa mengeker kupencet kameraku dengan terus menerus. Lalu aku melihatmu dibawa para perawat untuk dibersihkan dan ditimbang.

Berat 2.6 kg dan panjang 47 cm. Dengan tangisan yang lantang dan mata yang berkedip-kedip melawan silau.

Setelah cukup dibersihkan perawat mempersilakanku untuk mengazanimu. Allahuakbar Allahuakbar. Pekikku lembut di telinga kananmu.

Setelah selesai, dirimu di dekatkan pada Ibumu. Asi mulai disesapi di mulut mungilmu. Suatu pemandangan yang begitu indah. Aku minta dokter untuk memfoto kita. Jadilah foto kenangan kita bersama dengan para tenaga kesehatan yang membantu kelahiranmu.

Alhamdulillah. Alhamdulillah. Terima kasih Umair karena kamu telah hadir ke kehidupan kami. Ingatlah terus bahwa Ibu telah berjuang keras untuk bisa melihatmu. Jadikanlah Ibu yang utama. Rajin-rajinlah meminta doanya.

Tumbuh kembanglah Umair menjadi lelaki yang penuh dengan antusias. Nikmatilah hidup yang indah dan penuh dengan keindahan ini. Aku akan berusaha untuk selalu meluangkan waktuku untukmu. Menikmati tumbuh kembangmu dengan mata yang selalu terbuka.

Jakarta, 21 Januari 2022
Tri Lastiko


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *